Senin, 28 November 2011 0 komentar



IKHLAS
Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita hati yang ihklas. Karena betapa pun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah pelut keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya dihadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, tak memiliki nilai apapun.
Menafkahkan seluruh harta kalau ingin disebut dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang di tuju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan – teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah. Tidak bernilai!
Ikhlas, terletak pada niat hati, luar biasa lagi pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang – orang yang tidak pernah memperhatikan niat dalam hatinya, bersiap – siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar – benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas Cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang kedalam kotak infak, maka fokus pikiran tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan diterima oleh Allah SWT.  
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas? Seorang yang ikhlas akan merasa ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu pujian, juga menjadi sesuatu yang tak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dan dari siapapun. Kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi, kalau kita mengepel lantai dan didalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jika nanti yang datang justru malah cibiran.
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya, biasanya kalau sudah berbuat sesuatu, lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja disisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut – sebut, diingat – ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba – hamba Allah yang ikhlas ? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan – akan menjadi pancaran energi melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak – gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar – benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata – kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apa pun dari orang yang dihadapinya. Ia hanya memberikan yang terbaik untuk siapapun.
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata – katanya tidak akan bagai pisau yang mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jika orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Nah saudaraku, orang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan. Ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan, Allahu Akbar ! 

Sumber : majalah swadaya

No Response to " "

Posting Komentar